Pulau Sempu weekend getaway

Trip ini cukup dadakan, kenapa bisa dibilang dadakan karna baru dua hari menjelang tugas ke Malang baru terencana. Awalnya adalah kecewa dengan tidak jadinya explore Jatim dengan motor karna beberapa teman tidak bisa. Dan niat yang sekitar Malang pun tidak jadi. Dua hari menjelang bis trip ke Malang iseng BBM teman lama dulu, berhubung dia sering riding ke Padang jadi dengan anggapan dia pasti banyak teman yang bisa minjamin motor di Padang. Karna saya ada rencana untuk trip ke Padang jadi prefer mau nyobain naik motor ceritanya. Ngobrol panjang lebar tiba tiba dia nanya, lo lagi dimana om? Gue lagi di Sidoarjo nih. Sontak otak langsung bekerja ngapain di Sidoarjo? Tugas Kantor ? Turing ? Beberapa pertanyaan standard wartawan hehehe. Soalnya saya langsung ke pikiran untuk ngajak ke Pulau Sempu, dan dayung pun bersambut. Beliau sangat antusias karna 4 bulan di tugaskan di Sidoarjo baru ke Bromo terus dan bisa di bilang tiap minggu hahaha parah. Akhirnya kita janjian dan sepakati untuk bertemu di hotel saya menginap hari Jumat dan kita berencana mengendari motor karna saya pun sudah booking motor untuk di sewa. Ivan Rivai lah nama kawan ini, 3 tahun yang lalu saya kenal di forum http://www.advrider.com, dan waktu saya ke Teluk Kiluan untuk kedua kalinya beliau juga yang menjamu kami dengan segala hospitalitynya hehehe.
Kenapa Pulau Sempu ? Dan kenapa harus di datangi ? Kalau di lihat di Peta pulau ini terpisah dari pulau utama pulau jawa dan effort kesananya cukup lumayan susah menurut beberapa blog dan internet.  Dan banyak yang bilang kalau di sini mirip seperti di phi phi island.  Mungkin ga segitunya sih tapi sepertinya juga ga kalah bagus kalau di foto. Dan ini masih merupakan konservasi yang di lindungi jadi tidak ada penduduk yang tinggal disini.
H Day
Malam sebelum keberangkatan saya menawarkan Ivan untuk menginap ditempat saya yaitu di Santika Malang, dengan alasan  biar bisa berangkat lebih pagi. Akan tetapi karna suatu hal tidak bisa jadi janjian keesokkan paginya. Paginya Ivan memberi kabar bahwa temannya ada yang mau ikut,  tidak jadi bawa motor tapi dia akan bawa mobil *gubragggg. Capek capek nenteng helm Jakarta – Malang taunya ga kepake sama sekali hehehe dan saya harus mengembalikan motor pinjaman juga. Di Sepakati mereka berangkat pagi dari Sidoarjo yang kenyataannya sampai hotel tempat saya menginap jam 12:00 siang saudara saudara hehehe.

20130822_061910_1

Bertemu di lobby hotel cipika cipiki layaknya sahabat yang sudah lama sekali tidak berjumpa padahal baru kurang lebih 2 – 3 tahun hihihi.  Saya pun check out tapi menitipkan barang barang saya yang tidak perlu seperti helm, laptop dan baju yang tidak saya bawa di hotel. Kita mulai packing dengan memasukkan alat kemping yang pagi ini saya sewa dari salah satu markas adventure di Malang yaitu berupa tenda, senter, carrier dan sleeping bag ( yang later tidak terpakai ).
Ok saatnya  berangkat karna menurut orang orang dari Malang – Sendang  Biru itu butuh 2 jam perjalanan, mengingat waktu sudah menunjukkan jam 12:30 kita harus segera berangkat. Disini temannya Ivan rupanya di “usir”  dari rumah oleh istrinya  hehe maksudnya lupa membawa baju dan perlengkapan celana. Dalam perjalanan menyempatkan mampir dulu untuk membeli perbekalan dan isi dompet dulu tentunya ke ATM.  Kenapa tujuan kita Sendang Biru ? Karna Pantai Sendang Biru inilah tempat menyebrang ke Pulau Sempu, jadi semua yang mau ke Sempu harus menyebrang lewat pantai ini.  Dengan mengandalkan google maps akhirnya kita sampai setelah melewati jalan jalan khas menuju pantai selatan kadang bukit kadang hutan.  Pas jam 03:00 an sore kami sampai dan langsung mencari parkir mobil yang bisa menginap. Dan disini kita harus melapor ke polisi hutan untuk registrasi mengunjungi Pulau Sempu. Disini diwajibkan untuk menggunakan guide kalau belum pernah ke Pulau Sempu include dengan Segara Anakan. Dan kita harus mendaftar contact person yang bisa di hubungi dan lain lainnya termasuk “bayar” restribusi yang walaupun receiptnya tidak ada. Disini juga sudah ada guide, berhubung sudah sore harga guide pun berbeda. Menurut guidenya waktu itu yaitu mas Salim kalau dari pagi pulang pergi cukup dengan Rp 100 ribu berhubung sudah sore menjadi Rp 150 ribu. Guide disini bisa kita manfaatkan menjadi porter juga ya tentu dengan ongkos tambahan. Setelah alot tawar menawar dengan mas Salim akhirnya di sepakati harga guide Rp 175 ribu dan bisa membawakan carrier yang isinya tenda beserta 2 – 3 aqua 1,5 liter didalamnya. Kenapa harus pakai guide ? Konon banyak yang nyasar begitu memasuki hutannya, banyak cabang walaupun jejaknya tidak jelas. Ada yang bisa sampai 8 jam untuk ke Segara Anakan ada yang malah kabarnya 3 hari didalam sana ntah nyasar apa emang betah hehehe. Kita sebenernya sih bukan karna takut nyasar, karna “nyasar” is our middle name saelahhh . Tapi lebih untuk membawakan barang, mengingat untuk sampai Segara anakan membutuhkan waktu 1 – 2 jam untuk yang sudah biasa trekking dengan kondisi jalan yang kita lewati kering. Tapi kalau malam nya hujan sudah pasti berlumpur semua minimal 3 jam dibutuhkan untuk sekali jalan wew. Mengingat medan seperti itu akhirnya saya putus kan menyewa sepatu anti licin yang di sewakan persis di warung sebelah kantor polisi hutan tadi.

20130824_085120_1

20130823_152656_1

Oke setelah beres beres kita siap ke perahu tidak membayar Rp 100 ribu untuk menyebrang. Perahu ini bisa di tumpangi hingga 10 orang berhubung kita cuma bertiga dan tidak ada yang bisa diajak bareng karna kesorean, dan jangan khawatir dengan harga segitu include dengan penjemputan esok hari atau sorenya kalau kita hanya pulang pergi. Jangan lupa untuk menyimpan nomor HP awak perahunya.

20130823_153855_1
Here we go, menyebrangnya tidak lama hanya cukup 15 menit berhubung sore itu surut jadi kami jauh diturun kan dari jalan masuk Pulau Sempu, jadi kami harus berjalan sekitar 200 meter menginjak terumbu karang. Kasihan sekali terumbu karang ini jadi bahan pijakan padahal untuk tumbuh 1 -2 cm saja membutuh kan satu tahun

20130823_155158_1

20130823_155205_1

Oh ternyata ini pintu masuknya mulai lah kami berjalan untungnya hari itu tidak hujan atau semalamnya juga tidak hujan bisa di bilang track menuju Segara Anakan cukup kering walaupun rintangan dan akar dan pohon pohon tumbang masih banyak sekali. Cuma jujur waktu sudah cukup sore saat kita mulai memasuki hutan sudah cukup gelap yang saya khawatirkan adalah kita harus mendirikan tenda kalau di kondisi gelap ya wassalam. Kontur tracknya pun naik turun, dimana ada beberapa tanjakan dan turunan yang cukup curam juga beberapa pohon yang menghalangi. Benar kalau saja musim hujan atau tadi malamnya hujan, akan sangat sulit. Juga karna kami harus membawa day pack beserta barang barang menyulitkan untuk lebih cepat dan lincah dalam beratraksi ceileee emang sirkus. Setelah ada satu tanjakan panjang dan kurang lebih 30 menit kami berjalan guide nya menawarkan untuk istirahat piuhhhhh lumayan juga. Untuk yang menyukai trekking atau lari trail sangat disarankan ke sini.

20130823_161155_1
Obralan ringan terjadi disini terutama mas Salim yang bilang saya kalau ga pakai bawa barang jauh lebih cepat * dengan bangganya, ya iya kali mas situ kan sudah biasa untuk anak manja dan anak kota seperti kami ini sesuwatuh sekali wahahahaha ( jijay ). Tidak pakai lama mengingat hari semakin gelap kami pun m,emulai trekking kembali, ntah dapat tenaga dari mana atau sudah mendapat ritmenya kami malah lebih cepat dari sebelumnya, beberapa spot yang harus naik karang atau batang pohon kami libas tanpa ampun hehehe semangat coy. Bahkan mas Salim menawarkan untuk istirahat dengan serta merta kami tolak, later kita ketahui sepertinya yang butuh istirahat adalah dia hahaha. Berhubung aqua 1,5 liter yang kami masukkan bukan dua atau tiga melainkan lima buah didalam carrier.
Sepuluh menitan berjalan mulai terdengar suara ombak di kejauhan, dan jalan juga sudah mulai menyusuri jalan tebing. Mas Salim pun bilang sebentar lagi sampai nih tuh sudah terlihat dari kejauhan. Betul saja lima menit kemudian kami sudah sampai di Segara Anakan. Apa yang terjadi saudara saudara saya kecewa dengan yang saya lihat, sebenarnya bukan kecewa sih lebih tidak sesuai dengan harapan saya seperti yang  ada di foto foto atau omongan orang tentang Segara Anakan sore itu. Oh ternyata kondisi Segara Anakan kalau sore dalam kondisi surut atau low tide, jadi terumbu karangnya terlihat dan saya lihat beberapa orang sedang aktifitas memancing dekat lubang tempat sumber air Segara Anakan.

20130823_165047_1

20130823_170101_1
Dan kami dapati juga banyak sekali tenda yang sudah berdiri di spot untuk membangun tenda, tanpa menunda waktu kami membayar mas Salim dan langsung mendirikan tenda mengingat sudah jam 05:00 sore. Luar biasa untuk nubie seperti kami bisa dengan hanya 50 menit saja ke Segara Anakan, rata rata membaca punya orang sekitar 1 – 2 jam apalagi yang baru trekking bisa 2 jam kondisi kering.
Tenda pun sudah berdiri baru explore untuk cari spot yang bagus foto foto, dan saya pun baru tahu saya pikir Segara Anakan ini adalah air tawar akan tetapi adalah air laut yang masuk melalui lubang karang yang belakangnya itu sudah samudra. Jadi air di Segara Anakan ini akan ada kalau sedang pasang karna akan terisi oleh air laut yang melalui lubang karang tersebut. Setelah foto foto sayangnya disini tidak terliha sunset atau memang sedang mendung kami pun kembali ke Tenda. Mulai membuat kopi dan sedikit cemilan. Sore itu kalau dilihat sekeliling isinya sepertinya mahasiswa mahasiswi yang sedang libur kuliah, jumlahnya sangat banyak kalau di hitung kurang lebih sekitar 12 tenda termasuk tenda kami. Bahkan sampai jam 07:00 malam pun ada yang baru datang dan langsung mendirikan tenda gile berarti jalan di hutan tadi gelap gelapan dong hehe.

20130824_054236_1
Kita pun mulai ritual masak memasak air panas untuk kopi dan pop mie, yup dinner malam ini cuma pop mie berhubung paling praktis dan juga tidak membutuhkan effort membawanya alesan padahal ga ada duwid hehehe, Ivan dengan kompor portable yang sudah di belinya beberapa bulan yang lalu akhirnya terpakai disini. Setelah menikmati makan malam kami beserta kopi tidak lama terdengar air mulai pasang kembali jadi kami membuka matras kami didekat pantainya. Malam ini cukup cerah sambil mendengar suara deburan ombak dan berselimutkan bintang bintang di langit wuihh lebay banget deh hehe. But seriously back to nature dimana ga ada listrik sama sekali signal pun bisa di bilang ga ada disini, yang terdengar saat itu hanyalah deburan ombak beserta nyanyian para mahasiswa yang membawakan top fourty tidak lupa lagu kemesraannya Iwan Fals. Kadang kita sangat membutuhkan hal hal seperti ini, jauh dari hingar bingar kehidupan di kota baik dikantor maupun dirumah, tidak update gadget, no TV at all benar benar hanya ada suara kita dan suara ombak. Malam ini pun kami manfaat kan untuk bercerita panjang lebar dengan Ivan * huek mau muntah, habis ga ada lagi yang bisa di kerjakan selain mengobrol. Seiring dengan waktu akhirnya sekitar jam 12:00 an malam kami pun memilih masuk ke tenda untuk mencoba tidur.  Walaupun jujur susah banget untuk tidur  dan dapet pelajaran juga kalau nenda di pantai ga perlu pakai sleeping bag panas, jadi sleeping bag yang kita sewa pun tak terpakai.

Ga bawa kaki tiga, ga bisa slow speed

IMG_9897_1
Sekitar jam 05:00 pagi kami terbangun karna tenda tetangga juga sudah mulai beraktifitas, sama seperti sore kemarin di pagi itu air di Segara Anakan surut kembali, tapi kali ini saya berenang tidak menyia nyiakan sudah sampai disini masa tidak berenang. Justru karna lagi low tide atau surut ini saya bisa sampai ke lubang karang di mana sumber air dari Segara Anakan.

20130824_064251_1

20130824_064914_1

20130824_065614_1
Cukup lama kami berenang dan foto foto sebelum akhirnya kami memasak stock pop mie terakhir kami untuk sarapan. Setelah itu matahari mulai muncul dan sekitar jam 07:30 an air mulai masuk ke Segara Anakan sepertinya mulai pasang. Justru saat terindah dari Segara Anakan ini adalah antara jam 08:00 – 10:00. Saat itu matahari lagi bersinarnya air lagi penuhnya dan karna pasir putih maka warnanya hijau kebiruan dan sangat bening. Kemarin sore saya sempat kecewa tapi pagi ini justru menurut saya lebih bagus dari Phi Phi island. Si Ivan pun mengiyakan setuju hehehe.

IMG_9955

IMG_0033

IMG_0003

IMG_0041

20130824_082546_2

Tapi kami tidak bisa berlama lama disini mengingat matahari semakin imut dan juga saya harus mengejar flight dari Surabaya.  Total perjalanan bisa 5 – 6 Jam dari Sendang Biru. Kami packing beserta siap siap melakukan perjalanan trekking seperti kemarin. Cuma menurut saya memang banyak yang pulang pergi, pagi itu dalam perjalanan pulang di hutan kami banyak sekali menemui orang yang menuju segara anakan termasuk turis turis dengan jumlah yang cukup banyak.

20130824_090112_1

20130824_090308_2

20130824_090430_1

Dalam hati bakalan kaya ancol atau cendol deh tuh. Sambil menyapa pun kami selalu bilang sedikit lagi kok tinggal  5 menit lagi membohongi mereka supaya agar tetap cemungudddhhh. Sampai di satu kelompok mba mba ada yang  protes karna dia bilang tadi yang depan juga bilang 5 menit lagi , ini udah jalan setengah jam dan ketemu mas masih dibilang 5 menit wahahahaha ternyata dia aware kalau di becandain.

20130824_092038_1
Waktu tempuh tidak beda jauh dengan kemarin memakan waktu sekitar satu jam pas. Dan kami pun menelpon perahu yang kemarin disini malah lama menunggunya.

20130824_100358_1

20130824_100542_1IMG_0082

Setelah kembali menyebrang ke Sendang Biru kami sempatkan untuk makan , karna akhirnya baru ketemu nasi saat itu ( dasar pribumi ). Kami pun langsung bergegas untuk ke mobil packing. Saya pun menawarkan Ivan untuk mampir ke pantai Bajul Mati karna jaraknya sekitar 3 –  5 km dari Sendang Biru. Ivan pun setuju tidak lama kamipun langsung menuju pantai Bajul Mati.
Jalannya relatif bagus kalau untuk naik motor mungkin lebih terasa, Setelah 15 menit akhirnya kami sampai di Jembatan yang lumayan menjadi icon untuk menuju pantai Bajul Mati. Dipikir nanti aja deh fotonya pas jalan pulang, tidak lama setelah jembatan akhirnya ada pintu masuk nya dan kena charge sekitar saya lupa antara 25 – 30 ribu kalau tidak salah. Disini sama dengan typical semua pantai selatan yaitu ombak besar yang tidak bisa untuk berenang. Tadinya saya pikir ada yang seperti bajul ( buaya ) batunya seperti Batu Hiu diPangandaran kan ada batu berbentuk hiu.

1377948290565

1377755392649

IMG_0095

Nah kalau ini ternyata konon dulu ditemukan buaya mati disini makanya di sebut pantai Bajul Mati hahaha begitu aja. Sempat foto foto disini berhubung sudah orgasme di Segara Anakan Pulau Sempu jadi ya biasa aja begitu melihat ini akhirnya ga lama langsung putuskan kembali ke Surabaya.

IMG_0126

Karna harus mengejar flight waktu sudah menunjukkan hampir pukul 01:00 siang. Saya pribadi worry takut tidak terkejar apalagi perjalanan Malang – Surabaya itu sudah mulai macet apalagi di wiken banyak sekali orang Surabaya berlibur ke Malang Atau Batu. Alhamdulillah akhirnya saya sampai di Bandara Juanda sekitar hampir jam 06:00 sore karna sudah citi check in kemarin tinggal drop bagasi aja. Well walaupun cuma semalam di Sempu, akhirnya salah satu wishing list saya terpenuhi. Indonesia itu indah teman teman.

7 thoughts on “Pulau Sempu weekend getaway

  1. Kak … kalo co ketemu co juga mesti cipika cipiku yaaa ??? #gagalFokus hahaha. Mas .. berdiri di lubang tempat ombak masuk ngak takut ??? waktu itu gw merinding takut kesantap ombak 🙂

    Like

Leave a comment